Sebelum mengenal saya lebih dekat, alangkah baiknya tahu saya sebenarnya. Saya Hazar Farras Tsany lahir dikota kecil bernama Kabupaten Ponorogo 20 tahun yang lalu memiliki nama panggilan Farras jika dirumah, akan tetapi dalam akrab dengan panggilan Hazar. Anak bungsu dari dua bersaudara. Alhamdulillah beragama islam. Berjenis kelamin perempuan. Berwarga negara Indonesia. Mempunyai hobi yang cukup familiar seperti, menulis, jalan-jalan, renang, bersepeda, bersih-bersih, makan, belanja, eksperimen, masak, make up dan masih banyak lagi. Bercita-cita menjadi seorang yang selalu bisa membahagiakan orang lain dan menjadi kebanggaan orang tua.
Terlahir dikeluarga yang sederhana. Anak dari pasangan Polisi Lalu Lintas dan Perias. Mempunyai seorang kakak perempuan bernama Rosyida Saputri yang masih menjalani sekripsi Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Sebelas Maret Solo. Menjadi anak bungsu kesayangan ibu. Anak yang lumayan manja dan banyak tingkah. Dalam lingkup keluarga merupan anak yang paling aktif dan pemberani daripada saudara lainnya. Anak dari seorang orang yang sangat disiplin dan pekerja keras yang membuat tumbuh karakter keras dalam dirinya. Memiliki masa kecil yang bahagia dan penuh kasih sayang.
Menjalani 2 tahun dalam pengawasan guru Taman Kanak-kanak Al-Mukarom. Memulai menuntut ilmu di SDN 1 Somoroto semenjak tahun 2002 hingga 2008. Naik ke jenjang yang lebih tinggi dengan menempuh Sekolah Menengah Pertama di SMPN 6 Ponorogo selama 3 tahun. Berlanjut dengan mendalami ilmu di SMAN 1 Badegan Ponorogo sampai tahun 2014. Dan kini mulai hidup dan berjuang dikehidupan yang sebenarnya dengan menjalani kuliah di Kampus Universitas Negeri Gadjah Mada dengan mengambil jurusan Diploma Komputer dan Sistem Informasi.
Pernah memperoleh prestasi juara favorit Lomba Menulis Essay di AKA Bogor. Awalnya hanya iseng-iseng mengikuti berbagai lomba menulis dimana-mana, dan kini menjadi ketertarikan yang tersendiri. Memang menjadi penulis yang baik atau profesional itu butuh proses yang panjang, maka dari itu sampai sekarang masih mencoba untuk memberikan karya terbaik. Dalam beberapa karya yang telah dibuat sering kali masih meminta koreksi pada sesorang yang lebih tahu mengenai profesi ini. Tidak cukup mudah untuk menulis dengan sepenuh hati karena membutuhkan emosi yang stabil dan kondisi lingkungan yang mendukung. Terkadang harus menghentikan menulis sejenak karena harus mengantri dengan tugas-tugas yang deadline. Dalam situasi ini yang namanya mahasiswa ataupun pelajar belum sepenuhnya fokus pada profesi ini karena tidak bisa mengenyampingkan tugas. Akan tetapi jika memang mempunyai niat yang sungguh-sungguh dalam kondisi apapun hobi itu pasti akan dijalani sepenuh hati.
Sekarang ini kehidupan yang sebenarnya sedang dijalani. Hidup jauh dari keluarga untuk melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada Yogjakarta. Untuk beberapa tahun ke depan ini jarang bertemu orang tua bukanlah hal yang mudah memang akan tetapi apapun akan dilalui demi orang tua. Hidup diperantauan dengan sifat dan tingkah laku yang manja sulit dilalui tapi nyatanya bisa dilalui. Hanya satu hal yang menjadi pengganjal disini yaitu kebiasaan memakan masakan buatan sendiri atau masakan rumahan buatan ibu. Dalam perantauan makan jadi tidak teratur dan sering kali mengalami masalah pencernaan dikarenakan tidak cocok dengan masakan luar karena belum terbiasa dengan hal ini maklumlah jika masih manja pencernaannya. Hidup di Yogjakarta sangat menarik karena banyak hal-hal baru yang dialami disini. Meskipun kehidupan malam sangat bebas tetapi diri sendirilah yang bisa membatasi dan membetengi diri. Jauh dari pengawasan orang tua, dan menjalani kehidupan dengan bebas akan banyak godaan-godaan iman untuk bermain-main.
Diploma Komputer dan Sistem Informasi, jurusan yang iseng-iseng dicoba dan alhasil menjadi sesuatu yang harus ditempuh sekarang ini. Sebenarnya dijalur sarjana juga telah diterima akan tetapi karena orang tua lebih merestui didiploma jadi inilah yang harus ditempuh. Awalnya memang masih belum mengerti sama sekali tetapi dengan berjalannya waktu semuanya terasa lebih ringan. Beradaptasi memang tak semudah membalikkan tangan. Semua itu memerlukan proses. Yang diperlukan disini harus terus berjuang dan belajar terus-menerus agar memperoleh hasil yang maksimal. Meskipun belum benar-benar ahli tetapi jika ulet menekuni siapa tahu nanti menjadi seorang yang profesional. Dukungan keluarga dan teman-teman sekitar sangatlah membantu untuk menimbulkan semangat belajar yang luar biasa. Memang terkadang malas menghujani tetapi setelah melihat cucuran keringat dari orang tua yang membiayai uang kuliah yang tidak murah. Karena ayah seorang polri menjadikan sedikit sulit mendapatkan beasiswa, dan karena ada sedikit masalah IPK juga dibawah persyaratan beasiswa menjadikan lebih susah lagi mencari beasiswa, tetapi harus terus mencari dan mencari untuk orang tua. Beasiswa adalah cara satu-satunya yang harus diperoleh untuk meringankan beban orang tua. Semoga saja masih ada kesempatan lain.
Sifat yang kaku dan keras masih tertanam dalam diri membuat terlihat tidak ramah dimata orang lain. Sekarang ini sedikit-sedikit mencoba untuk ramah kepada semua orang untuk bisa mencapai cita-cita membahagiakan orang-orang sekitar. Tidak tahu mengapa saat bisa membuat orang lain bahagia ada rasa puas tersendiri. Dan yang lebih mengharukan lagi apabila bisa membuat orang tua bangga akan semua hasil yang diperoleh. Orang tua disinilah yang mempunyai pengaruh besar dalam perjalan hidup, karena hanya persetujuan dari merekalah yang bisa diambil. Karena jarang sekali menjadikan orang tua bangga, dan tidak mau selalu kalah dengan saudara sendiri, inilah yang menjadikan motivasi tertinggi dalam hidup ini.
Merintis karir didunia memerlukan proses yang panjang dan halang rintang yang banyak. Sukses, semua orang pastilah menginginkan kesuksesan dalam semua pekerjaannya. Persainganpun juga semakin banyak, jadi jika benar-benar ingin menjadi sukses harus berani mengambil banyak resiko didepan sana. Banyak juga yang harus dikorbankan untuk mencapai setiap tujuan yang tidak mudah. Itulah yang menjadi resiko untuk menjadi sukses. Seperti sekarang ini tahap perkuliah menjadi awal perjuangan untuk mencapai jenjang yang kejam diluar sana. Jadi mulai saat ini mental dan fisik benar-benar dipersiapkan dengan matang dan fokus. Bukan saatnya untuk bermain-main lagi. Tentukan tujuan, buat gambaran masa depan, list semua rencana hidup, dan kerjakan. Bicara memang mudah menjalaninya yang sulit, akan tetapi tekat yang sungguh-sungguh akan bisa menyemangati diri sendiri. Terlalu tenggelam dalam keseriusan juga tidaklah baik untuk kehidupan mendatang karena dapat mendatangkan stres dalam diri. Maka dari itu akan lebih baiknya jika semua itu diseimbangkan sesuai dengan kebutuhan hidup.
Hidup itu seperti air yang terus mengalir. Mengalir dari hulu sampai ke hilir hingga lautan lepas. Itulah kehidupan. Tidak bisa diprediksi kapan akan jatuh dan kapan akan naik layaknya roda yang terus berputar. Semua orang menginginkan kebahagian dunia dan akhirat. Manusia hanya bisa merencanakan Tuhan yang menentukan. Disini hanya bisa berusaha dan berdoa untuk kebaikan kedepannya.
LIFE MAPPINGÂ
1. PENDIDIKAN,
Belajar bersungguh-sungguh agar mendapatkan nilai yang memuaskan serta lulus maksimal 3 tahun.
2. ASMARA
Menjalani hubungan dengan serius dan mencari pasangan yang tulus.
3. KEUANGAN
Menabung sebanyak-banyaknya untuk masa depan.
4. KESEHATAN
Menjaga pola hidup dan pola makan.
5. PEKERJAAN
Mencari pekerjaan sesuai kemampuan, membeli kontrakan dan kosan agar bisa mendapat tunjangan, atau membangun salon.
Semoga bermanfaat 🙂